Tuesday, April 10, 2007

tentang anak keturunan

take from khalil gibran

Anakmu bukan milikmu
Mereka putra-putri Sang Hidup yang rindu pada diri sendiri

Lewat engkau mereka lahir, namun tidak dari engkau
Mereka ada padamu, tetapi bukan hakmu
Berikan mereka kasih sayangmu, tetapi jangan sodorkan bentuk pikiranmu
Sebab pada mereka ada alam pikiran tersendiri

Patut kau berikan rumah untuk raganya, tetapi tidak untuk jiwanya
Sebab jiwa mereka adalah penghuni rumah masa depan
Yang tiada dapat kau kunjungi sekalipun dalam impian

Kau boleh berusaha menyerupai mereka
Namun jangan membuat mereka menyerupaimu
Sebab kehidupan tidak pernah berjalan mundur
Pun tidak tenggelam di masa lampau

Kaulah busur dan anak-anakmulah anak panah yang mluncur
Sang pemanah mahatahu sasaran bidikan keabadian
Dia merentangmu dengan kekuasanNya
Hingga anak panah itu melesat jauh serta cepat
Meliuklah dengan sukacita dalam rentangan tangan Sang Pemanah
Sebab Dia mengasihi anak panah yang melesat laksana kilat
Sebagaimana pula dikasihiNya busur yang mantap

Wednesday, April 4, 2007

angin 1

Terjadi pertikaian antar dua nurani
Bukan kejahatan melawan kebaikan
Menelaah dua hati yang berbeda dan sama
Seketika terjebak dan tak ingin memilih

Melayang pergi tak bernyawa
Tinggalkan ketulusan yang terkoyak
Dapatkah menyulamnya kembali

Mencari suatu keyakinan sebagai pegangan
Pertahankan ketulusan ini
Berharap ada satu kepastian untuk diandalkan

Selalu hanya ada perih dan kecewa
Atau memang Tuhan inginkan perpisahan

hampa

Kali ini benar-benar terasa hampa
Seperti ada yang hilang, entah apa
Ingin bercerita, kepada siapa
Ingin berteriak, hilang suara
Ingin menangis, habis air mata
Mencari tempat bersandar
Tak ada tempat berlindung
Selain sebuah kata yang mengatasnamakan ikatan

Bukan,
bukan terkungkung oleh suatu ikatan
Tapi,
terdesak oleh keadaan dan janji
ini bernama konsekuensi
inilah sisi lain dari manis
yang berbarengan kukecap
ini adalah awal tanpa akhir

June, 23 2005

buah

Gerak nadi kurasa semakin padat
Aliran darah pun bergerak lebih cepat
Menyeka darah dan air mata kupun tak sempat
Raskaan kenikmatan yang kiat tercuat

Kamu didiriku dalam hening
Menyatu dalam dalam darah, nanah berselimut daging
Kuberikan seluruh nafas tak bergeming
Keajaiban dan anugrah yang tak tertanding

March, 23 2006 (for my special “adonan”)

aku sedang lelah

Aku sedang lelah
Bahkan mata ini tak mampu lagi terpejam
Beratnya beban di kepala
Membuatku slalu terjaga
Takut kalau sampai kehilangan
Satu yang berharga
Yang tersimpan dalam otakku

June, 16,2005

ttg kamu

Tak ada beban yang terlalu berat
Meski harus susah payah aku memikulnya
Saat jeda waktu itu datang
Dan kau tersenyum kearahku
Bagai dorongan tenaga
Yang maha dahsyat
Ciptakan kekuatan baru tuk bertahan

June, 10, 2005

"..."

Saat ini
Jiwa ini begitu ringkih
Menghadapi sebuah amarah
Karna kini
Yang kubutuhkan adalah
Setiamu arungi penderitaan bersamaku

June, 10, 2005

siapa

Adakah kau tau
Kuingin slalu bisa buatmu tersenyum
Karena senyummu adalah emas
Yang membuat hidup ini lebih indah

Kuharap dirimu
Senantiasa bahagia bersamaku
Karena bahagiamu adalah cahaya
Yang tak henti memancarkan kehangatan

Meski jalan ini terjal
Kan kujalani dengan tegar
Meski pedih perih mengiringi
Takkan pernah ku berpaling

Seperti yang slalu kubisikkan
Lirih di telingamu
takkan pernah berhenti memujamu

June, 3, 2005

ttg ......?

Sebentuk hati mengiba satu cinta
Pernah ku miliki dahulu
Entah mengapa berpaling
Tak jua ku tahu mengapa melepasnya

Andai masa bisa tertata ulang
Ingin ku kembali kesana
Saat senyum itu hanya untukku
Dan selamanya ada dalam pelukmu

Sungguh tak bisa terlupakan
kecupmu alirkan segala rasa
terukir lewat syair nan indah
siratkan asa di masa depan

meski kini kau hentikan kisahku
untuk menjalin kisah yang lain
hati ini tak pernah jemu
untuk slalu mendambamu
HIDUP ADALAH PILIHAN

Memilih untuk bahagia atau untuk sengsara.
Memilih untuk dipulihkan atau untuk menyimpan kepahitan.
Memilih untuk mengampuni atau untuk mendendam.

Hidup adalah masalah pilihan.
Kebahagiaan semu bisa kamu dapatkan,
yang sejati tak jauh dari jangkauan.
Cinta kasih juga bisa kamu miliki,
namundendam dan amarah juga bisa kamu alami.
Persahabatan nan indah bukan impian,
pengkhianatan dan kepahitan mungkin kamu dapati.

Hidup adalah masalah pilihan.
Mengenai bagaimana kamu menjalani hidup.
Mengenai bagaimana kamu menghabiskan seluruh waktu.
Mengenai bagaimana kamu mencapai impian.
Dan mengenai bagaimana Anda memandang kehidupan.
Ada orang yang menganggap kehidupan sebagai angin yang berhembus.
Banyak yang datang dan banyak yang pergi.
Tak dapat ditebak dan tak dapat diselami.
Ada pula yang menganggap kehidupan sebagai medan peperangan.
Di mana ia harus berjuang tanpa henti.
Tanpa kedamaian di hati.
Sementara yang lain menganggap kehidupansebagai kutuk dari Yang Mahakuasa.
Hidup tak lagi berarti bagi dirinya.
Ratap tak pernah jauh dari mulutnya.
Air mata mengalir siang dan malam
sebab hanyalah duka nestapa yang ada.
Namun....Orang yang berbahagia menganggap kehidupan sebagaisuatu emas yang mulia.
Harta nan sangat berharga.
Anugrah Ilahi yang tak tertandingi.
Dijalaninya hidup, dengan asa dan impian.
Berjalan dalam jalan Sang Pencipta.
Berserah sepenuhnya.
Melangkah setapak demi setapak.
Sampai didapatinya mahkota kemuliannya.

Hidup adalah masalah pilihan.
Yang manakah yang kamu pilih?
Tanyalah pada diri sendiri.
Dan jalanilah hidup kamu.....

by "someone"